Menggali Potensi Sambeng Lamongan Dari Tradisi ke Ekonomi Kreatif
Sambeng, sebuah kecamatan yang terletak di selatan Kabupaten Lamongan, bagaikan permata tersembunyi yang menyimpan segudang potensi untuk dikembangkan.
Berada sekitar 35 kilometer dari pusat kabupaten, Sambeng memiliki luas wilayah 144,57 km², menjadikannya salah satu kecamatan terluas di Lamongan.
Dengan batas utara Kecamatan Sugio, timur Kecamatan Mantup, selatan Kabupaten Jombang, dan barat Kecamatan Ngimbang, Sambeng memiliki posisi strategis untuk menjadi poros pertumbuhan ekonomi di Lamongan selatan.
Warisan Budaya dan Kerajinan Tangan
Salah satu aset berharga yang dimiliki Sambeng adalah kerajinan tangan tradisional. Anyaman tikar pandan yang dihasilkan dari Desa Barurejo, Gempolmanis, Candisari, dan Pamotan menjadi produk unggulan yang telah dikenal luas.
Tikar pandan ini tidak hanya digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga, tetapi juga memiliki nilai estetika tinggi yang cocok untuk dekorasi rumah modern. Potensi ini harus dikembangkan lebih jauh melalui pelatihan desain dan pemasaran digital agar produk lokal dapat menembus pasar nasional bahkan internasional.
Selain anyaman, Sambeng juga dikenal dengan produksi gerabah, genteng, dan bata merah yang diproduksi di Desa Jatipandak. Produk-produk ini memiliki daya tahan tinggi dan telah menjadi komoditas utama dalam pembangunan di wilayah sekitar.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya diversifikasi produk dan inovasi dalam desain. Oleh karena itu, kolaborasi dengan desainer dan arsitek dapat menciptakan produk yang lebih menarik dan memiliki daya saing tinggi.
Industri Batu Gamping: Potensi Besar yang Menunggu Dikelola
Pembakaran batu gamping adalah sektor industri lain yang mendominasi perekonomian Sambeng. Desa Ardirejo, Pasarlegi, Sumbersari, dan Pataan menjadi pusat produksi dengan total produksi mencapai ribuan ton setiap tahunnya.
Batu gamping memiliki beragam kegunaan mulai dari bahan bangunan, pupuk pertanian, hingga bahan baku industri kertas. Namun, aktivitas ini sering kali berjalan dengan teknologi tradisional yang kurang efisien dan ramah lingkungan.
Penggunaan teknologi modern dalam proses pembakaran batu gamping dapat meningkatkan hasil produksi dan mengurangi dampak lingkungan.
Pertanian: Nafas Kehidupan Sambeng
Di sektor pertanian, Sambeng dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbesar di Lamongan. Tembakau yang ditanam di daerah selatan kecamatan ini memiliki kualitas tinggi dan menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat.
Siklus tanam dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada Oktober, kemudian lahan digunakan untuk menanam padi. Namun, ketergantungan pada hujan (tadah hujan) menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, pembangunan sarana irigasi dan embung desa harus menjadi prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Pariwisata: Mengangkat Sejarah dan Budaya Lokal
Sambeng juga menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata. Makam Kyai Mas Tlogo Biting, Situs Pamotan, dan Candi Pataan adalah saksi bisu kejayaan masa lampau.
Selain itu, Pendopo SH Terate dan Makam Pejuang Kemerdekaan di setiap dusun menjadi bagian penting dari narasi perjuangan bangsa. Dengan mengemas situs-situs ini sebagai destinasi wisata edukasi dan religi, Sambeng dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Potensi wisata alam seperti Gunung Pengantin juga memiliki daya tarik tersendiri. Dengan keindahan alam yang masih asri, Gunung Pengantin dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata alam dan camping ground. Inisiatif ini tentunya membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk membangun infrastruktur yang memadai tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Ekonomi Kreatif: Motor Penggerak Masa Depan
Dalam era digital seperti saat ini, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang memiliki peluang besar untuk berkembang. Sambeng harus mulai merangkul konsep ini dengan mengembangkan sektor UMKM berbasis digital.
Peningkatan keterampilan masyarakat dalam hal pemasaran online, pembuatan konten digital, dan manajemen bisnis kreatif adalah langkah awal menuju transformasi ekonomi Sambeng.
Kehadiran 11 minimarket dan swalayan di kecamatan ini menandakan adanya potensi pasar yang cukup besar. Namun, perlu adanya pemberdayaan koperasi lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas. Dengan 4 Koperasi Simpan Pinjam (Kospin), 1 KUD, dan 31 koperasi lainnya, Sambeng memiliki fondasi yang kuat untuk membangun ekonomi dari tingkat desa.
Infrastruktur dan Keuangan
Sarana lembaga keuangan seperti Bank Umum Pemerintah dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar di Ardirejo dan Semampirejo menjadi tulang punggung dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Namun, penetrasi layanan keuangan harus diperluas agar masyarakat di desa-desa terpencil juga dapat mengakses layanan perbankan.
Menuju Sambeng yang Lebih Maju dan Mandiri
Dengan semua potensi yang dimiliki, Sambeng berada di persimpangan jalan untuk menentukan arah masa depannya. Kunci utama adalah sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Pendidikan dan pelatihan keterampilan harus terus digalakkan, terutama bagi generasi muda, agar mereka memiliki kapasitas untuk menjadi motor penggerak pembangunan.
Sambeng memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Lamongan. Dengan pengelolaan yang tepat dan semangat gotong royong yang tinggi, Sambeng akan mampu bertransformasi dari kecamatan agraris menjadi pusat ekonomi kreatif yang berdaya saing tinggi.
Masa depan Sambeng ada di tangan kita semua. Mari bersama-sama membangun Sambeng yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya!
Oleh: Dr. Abid Muhtarom, SE., SPd., MSE (Dekan FEB UNISLA /Wakil Ketua Ansor Kabupaten Lamongan