Mengoptimalkan Ekonomi Sirkular untuk Mendukung UMKM Lamongan dalam Ketahanan Pangan melalui Program Pemerintah

Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan, ekonomi sirkular menawarkan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, terutama bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

UMKM, sebagai pilar utama perekonomian daerah, berperan penting dalam menyediakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan mengelola sumber daya alam secara efisien.

Namun, untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap ketahanan pangan, dibutuhkan suatu pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan, seperti yang ditawarkan oleh ekonomi sirkular.

Ekonomi sirkular berfokus pada prinsip pengurangan limbah, penggunaan kembali, dan daur ulang sumber daya, yang sangat relevan dengan sektor pertanian dan pangan.

Dalam konteks UMKM di Lamongan, penerapan prinsip ini bisa membantu menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Misalnya, petani dan pelaku UMKM di sektor pangan dapat memanfaatkan limbah pertanian untuk diolah kembali menjadi produk bernilai tambah, seperti pupuk organik atau bahan baku industri pengolahan makanan.

Program pemerintah juga memegang peranan penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi sirkular. Melalui kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan pelatihan untuk UMKM, pemerintah dapat membantu meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam mengelola sumber daya secara lebih efisien dan ramah lingkungan.

Di sisi lain, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan, seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Lamongan (FEB UNISLA), dapat menciptakan program-program pelatihan dan pengembangan yang relevan dengan kebutuhan pasar dan inovasi dalam ekonomi sirkular.