HOME

Menjalin Sinergi Akademik: FEB UNISLA Mantapkan Kolaborasi dan Penguatan Kurikulum OBE di Pascasarjana UNAIR

Dalam upaya memperkuat pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dan memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan zaman, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Lamongan (UNISLA) kembali menunjukkan komitmen seriusnya terhadap peningkatan mutu akademik melalui kegiatan penjebatan Memorandum of Agreement (MOA) dan pemantapan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Senin,(10/11/2025)tersebut menghadirkan narasumber utama Dr. Wahyu Aditama Putra Mukti Wibawa, S.E., M.Si., selaku Kepala Program Studi Magister Ekonomi Kesehatan Sekolah Pascasarjana UNAIR.

Acara ini dihadiri langsung oleh Dekan FEB UNISLA, Dr. Abid Muhtarom, S.E., M.S.E., didampingi oleh Wakil Dekan I, Dr. Muhammad Yaskun, M.M., dan Wakil Dekan III, Dr. Fitri Nurjanah, M.Ak. Kehadiran jajaran pimpinan fakultas tersebut menjadi bukti nyata keseriusan UNISLA dalam memperluas jejaring akademik, memperkuat kolaborasi lintas perguruan tinggi, serta memastikan implementasi kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan unggul, adaptif, dan berdaya saing global.

Dalam sambutannya, Dr. Abid Muhtarom menegaskan bahwa kerja sama antara FEB UNISLA dan Pascasarjana UNAIR bukan hanya bentuk seremonial, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun jembatan pengetahuan antara dua institusi pendidikan yang memiliki visi sejalan. “Kami di FEB UNISLA percaya bahwa kolaborasi akademik adalah kunci pengembangan mutu pendidikan tinggi. Dengan adanya MOA ini, kami ingin memastikan bahwa tridarma perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat bisa dijalankan dengan semangat sinergi dan profesionalisme,” ujar Dr. Abid.

Lebih lanjut, Dr. Abid menjelaskan bahwa implementasi kurikulum OBE menjadi perhatian utama dalam era pendidikan modern. Menurutnya, pendekatan OBE bukan sekadar perubahan format kurikulum, tetapi transformasi paradigma dalam cara pandang terhadap hasil belajar mahasiswa. “OBE menuntut dosen dan institusi untuk memfokuskan proses pembelajaran pada capaian kompetensi nyata yang dimiliki mahasiswa setelah lulus. Ini berarti bahwa pembelajaran tidak lagi sekadar mentransfer ilmu, tetapi menyiapkan mahasiswa agar mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks kehidupan dan pekerjaan nyata,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Wahyu Aditama dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya pemantapan kurikulum OBE untuk menciptakan kesesuaian antara output pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. Ia menekankan bahwa keberhasilan implementasi OBE bergantung pada perencanaan yang matang, pengukuran capaian pembelajaran yang tepat, serta evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas kurikulum. “OBE menuntut kita untuk berpikir secara sistemik. Setiap mata kuliah, tugas, dan evaluasi harus memiliki keterkaitan langsung dengan profil lulusan yang ingin dicapai. Tidak bisa lagi kita menyusun kurikulum hanya berdasarkan isi materi, tetapi harus berdasarkan hasil akhir yang ingin kita bentuk,” jelasnya.

Dr. Wahyu juga mengapresiasi langkah FEB UNISLA yang proaktif menjalin kerja sama akademik dengan UNAIR. Menurutnya, kolaborasi semacam ini tidak hanya memperluas jejaring kelembagaan, tetapi juga memperkuat daya saing akademik di tingkat nasional dan internasional. “Saya melihat semangat luar biasa dari tim FEB UNISLA. Ini adalah bukti bahwa UNISLA tidak hanya tumbuh, tetapi berkembang dengan arah yang jelas: menjadi fakultas yang unggul dalam pendidikan ekonomi berbasis spiritualitas dan keilmuan yang aplikatif,” tuturnya.

Dalam sesi diskusi, Wakil Dekan I FEB UNISLA, Dr. Muhammad Yaskun, M.M., turut menyoroti pentingnya integrasi antara kurikulum OBE dengan kebutuhan riset dan pengabdian masyarakat. Menurutnya, penguatan tridarma tidak bisa berjalan terpisah satu sama lain. “Kurikulum OBE harus mencerminkan sinergi antara dunia akademik dan kebutuhan masyarakat. Mahasiswa bukan hanya harus menguasai teori, tetapi juga mampu menjadi problem solver di lapangan. Oleh karena itu, kerja sama seperti ini membuka ruang bagi kita untuk memperkaya perspektif dalam perancangan kurikulum yang lebih adaptif,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Fitri Nurjanah, M.Ak., menambahkan bahwa aspek penting dari OBE adalah penguatan karakter dan nilai etika profesi. Dalam konteks pendidikan ekonomi dan bisnis, ia menilai bahwa kurikulum seharusnya tidak hanya berorientasi pada hasil finansial, tetapi juga pada integritas dan tanggung jawab sosial. “FEB UNISLA berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki karakter islami dan kepedulian sosial yang tinggi. Ini yang membedakan pendekatan kami dengan kampus lain,” tegasnya.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi penandatanganan dokumen kerja sama antara FEB UNISLA dan Pascasarjana UNAIR, yang mencakup berbagai bidang implementatif seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi riset, penyusunan publikasi bersama, serta program pengabdian masyarakat berbasis riset. Penandatanganan MOA ini menjadi tonggak baru bagi FEB UNISLA dalam memperluas peran dan kontribusinya di ranah pendidikan tinggi nasional.

Atmosfer akademik terasa begitu hangat selama kegiatan berlangsung. Para dosen dan peserta yang hadir antusias berdiskusi tentang berbagai strategi dalam pengembangan kurikulum berbasis capaian pembelajaran. Tidak sedikit yang menilai bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana perguruan tinggi dapat merespons tuntutan globalisasi dan revolusi industri 5.0 dengan pendekatan pendidikan yang lebih visioner.

Dalam penutup acara, Dr. Abid Muhtarom menyampaikan harapan agar kerja sama yang telah terjalin tidak berhenti pada tataran administratif, tetapi benar-benar diimplementasikan secara berkelanjutan. “Kita harus menempatkan kolaborasi ini sebagai langkah menuju perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Dalam dunia akademik, yang paling berharga bukan sekadar dokumen kerja sama, tetapi bagaimana kerja sama itu memberi manfaat nyata bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat,” pungkasnya.

Kegiatan penjebatan MOA dan pemantapan kurikulum OBE ini menjadi refleksi bahwa FEB UNISLA terus bergerak maju dalam memperkuat posisi sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, inovatif, dan responsif terhadap perubahan. Dengan dukungan kolaborasi strategis bersama UNAIR, diharapkan FEB UNISLA mampu memperluas cakrawala akademiknya, mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global, dan terus berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Sinergi antara FEB UNISLA dan Pascasarjana UNAIR ini bukan hanya tentang kerja sama dua kampus, tetapi juga tentang komitmen bersama dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia yang lebih bermutu, relevan, dan berorientasi pada masa depan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa semangat tridarma perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian akan semakin kuat jika dibangun di atas pondasi kemitraan, inovasi, dan keikhlasan untuk berbagi ilmu demi kemajuan bersama.(*).

Komentar Dinonaktifkan pada Menjalin Sinergi Akademik: FEB UNISLA Mantapkan Kolaborasi dan Penguatan Kurikulum OBE di Pascasarjana UNAIR