Menghitung Lebih dari Uang: Akuntansi untuk Keselamatan dan Kesehatan Pekerja
Oleh: Dr. Abidah Dwi Rahmi Satiti, S.Pd., M.Pd.
*Dosen Prodi Akuntansi FEB UNISLA*
Lamongan, KabarOne News.com-Saat kita membayangkan keselamatan kerja, yang terlintas di kepala mungkin alat pelindung diri, pelatihan evakuasi, atau petugas K3 yang sigap. Namun, ada satu aspek penting yang sering tak terlihat tetapi memegang peran besar dalam keberlangsungan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Akuntansi bukan hanya tentang laporan keuangan atau penghitungan laba rugi. Di balik layar, akuntansi menjadi sistem pendukung yang memungkinkan program K3 berjalan secara terstruktur, efisien, dan terukur. Program ini mulai dari merancang anggaran pelatihan keselamatan, mencatat biaya pengadaan alat pelindung diri, hingga menghitung kerugian akibat kecelakaan kerja, yang mana semua membutuhkan pendekatan akuntansi yang tepat.
Banyak perusahaan yang kini menyadari bahwa pencegahan lebih murah daripada penanganan. Akuntansi membantu membuktikan anggapan ini dengan data konkret. Melalui laporan dan analisis keuangan, manajemen dapat melihat bahwa investasi di bidang keselamatan kerja memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi produktivitas maupun penghematan biaya risiko. Tidak hanya itu, akuntansi juga berperan besar dalam membangun transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan K3. Masyarakat, regulator, hingga investor ingin tahu sejauh mana perusahaan peduli terhadap keselamatan tenaga kerjanya. Di sinilah laporan akuntansi menjadi bukti nyata komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan kepatuhan hukum.
Bagi mahasiswa akuntansi, pemahaman tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) membuka pintu menuju peluang karier yang lebih luas dan relevan. Dunia kerja masa kini membutuhkan profesional yang tidak hanya andal dalam mengelola angka, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap aspek kemanusiaan di lingkungan kerja. Dengan memahami peran keuangan dalam mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja, mahasiswa dapat mengambil bagian langsung dalam menciptakan tempat kerja yang lebih aman, etis, dan berkelanjutan.
Singkatnya, akuntansi dan K3 bukan sekadar dua disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan dua pilar yang saling menguatkan dalam menciptakan tempat kerja yang lebih manusiawi. Dengan perencanaan yang matang, pencatatan yang transparan, dan evaluasi yang terukur, akuntansi berperan penting dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya menjadi kewajiban saja, tetapi juga menjadi bagian dari budaya perusahaan. Inilah pengingat bahwa di balik setiap angka yang dicatat, ada nilai kemanusiaan yang dijaga dan masa depan yang dipersiapkan.


